Taruhan Judi - Bulutangkas sepertinya saat ini telah menjadi olahraga yang populer di ranah Eropa. Hal itu terbukti dari banyaknya sosok-sosok baru di dunia bulutangkis asal Eropa.
Jika dulu hanya ada Denmark dan Inggris yang bisa dibilang maju dalam olahraga bulutangkis. Saat ini ada Prancis, Spanyol, Skotlandia, Rusia dan Belanda yang seolah tidak ingin kalah dalam melahirkan bakat-bakat muda mereka.
Menariknya, pebulutangkis asal Eropa ini acap menghadirkan kejutan. Seperti pebulutangkis putri asal Spanyol, Carolina Marin yang secara mengejutkan menjadi juara dunia 2014 di Denmark dengan mengalahkan peraih medali emas di ajang Olimpiade 2012, Li Xuerui melalui rubber game 17-21, 21-17, 21-18.
Saat ini hal serupa terjadi di kompetisi Axiata Cup 2014. Walaupun harus melalui perjuangan keras, Tim Bulutangkis Indonesia akhirnya sukses menyelesaikan pertandingan melawan Euro All Stars dengan skor akhir 3-1.
Tunggal putra, Dyonius Hayoum Rumbaka mempersembahkan poin pertama bagi Indonesia setelah mengatasi perlawanan pebulutangkis asal Prancis Brice Leverdez melalui straight set 21-12 dan 24-22.
Babak kedua, skor berubah imbang menjadi 1-1 usai Lindaweni Fanetri memutuskan untuk retire karena mengalami cedera. Belum bisa dipastikan apakah besok dia akan kembali bermain, atau justru harus absen.
Sektor ganda putra yang maminkan pasangan terbaik Indonesia, Mohammed Ahsan/Hendra Setiawan merubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Indonesia. Ahsan/Hendra berhasil mengalahkan ganda putra asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.
Namun, Ahsan/Hendra tidak begitu saja mudah mengantongi poin, perjuangan keras harus mereka jalani untuk memetik kemenangan atas pasangan asal Negeri Beruang Merah tersebut. Mereka harus kehilangan set pertama, tapi pengalaman matang membuat mereka merebut kembali set kedua dan set ketiga, 20-22 21-19 dan 21-14.
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natir menutup pertandingan terakhir dengan sempurna. Owi/Butet mengakhiri pertandingan melalui straight set 21-18 dan 21-19 atas pasangan asal Skotlandia, Robert Blair/Imogen Bankier.
Sama seperti tiga pertandingan sebelumnya, ganda campuran Indonesia berhasil dibuat kerepotan. Pelatih tim Indonesia, Haryono Miranat mengungkapkan bahwa pebulutangkis Eropa tak dapat dipandang sebelah mata.
"Pebuluttangkis Eropa tak dapat dipandang sebelah mata. Namun dalam laga tadi performa kami lebih baik," jelas Haryono Miranat.
Menariknya, pebulutangkis asal Eropa ini acap menghadirkan kejutan. Seperti pebulutangkis putri asal Spanyol, Carolina Marin yang secara mengejutkan menjadi juara dunia 2014 di Denmark dengan mengalahkan peraih medali emas di ajang Olimpiade 2012, Li Xuerui melalui rubber game 17-21, 21-17, 21-18.
Saat ini hal serupa terjadi di kompetisi Axiata Cup 2014. Walaupun harus melalui perjuangan keras, Tim Bulutangkis Indonesia akhirnya sukses menyelesaikan pertandingan melawan Euro All Stars dengan skor akhir 3-1.
Tunggal putra, Dyonius Hayoum Rumbaka mempersembahkan poin pertama bagi Indonesia setelah mengatasi perlawanan pebulutangkis asal Prancis Brice Leverdez melalui straight set 21-12 dan 24-22.
Babak kedua, skor berubah imbang menjadi 1-1 usai Lindaweni Fanetri memutuskan untuk retire karena mengalami cedera. Belum bisa dipastikan apakah besok dia akan kembali bermain, atau justru harus absen.
Sektor ganda putra yang maminkan pasangan terbaik Indonesia, Mohammed Ahsan/Hendra Setiawan merubah skor menjadi 2-1 untuk keunggulan Indonesia. Ahsan/Hendra berhasil mengalahkan ganda putra asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov.
Namun, Ahsan/Hendra tidak begitu saja mudah mengantongi poin, perjuangan keras harus mereka jalani untuk memetik kemenangan atas pasangan asal Negeri Beruang Merah tersebut. Mereka harus kehilangan set pertama, tapi pengalaman matang membuat mereka merebut kembali set kedua dan set ketiga, 20-22 21-19 dan 21-14.
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natir menutup pertandingan terakhir dengan sempurna. Owi/Butet mengakhiri pertandingan melalui straight set 21-18 dan 21-19 atas pasangan asal Skotlandia, Robert Blair/Imogen Bankier.
Sama seperti tiga pertandingan sebelumnya, ganda campuran Indonesia berhasil dibuat kerepotan. Pelatih tim Indonesia, Haryono Miranat mengungkapkan bahwa pebulutangkis Eropa tak dapat dipandang sebelah mata.
"Pebuluttangkis Eropa tak dapat dipandang sebelah mata. Namun dalam laga tadi performa kami lebih baik," jelas Haryono Miranat.